Jumat, 20 November 2009

KAUM MUDA KEPULAUAN NIAS BANGKITLAH !




Ribuan Kaum muda di Nias berbondong – bondong melamar menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ), apakah semua yang melamar bisa diterima ? tentu tidak. Lalu kemanakah mereka yang tidak tertampung yang jumlahnya juga hingga ribuan orang ?

Artikel ini tidak membahas mengenai informasi CPNS apalagi berbicara mengenai kelulusan seperti yang banyak dinanti-nantikan oleh ribuan kaum muda di Kepulauan Nias saat ini. Berbondong – bondongnya para kaum muda dengan rata-rata usia antara 25 - 35 tahun adalah menjadi fenomena lumrah namun menggelitik sanubari sehingga menarik untuk dikupas lebih mendalam mengenai peran, peluang dan kesempatan bagi para kaum muda di daerah kepulauan Nias. Fenomena seperti diatas mencatatakan saat ini Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) masih menjadi pilihan utama kaum muda di Nias . Apakah ini menjadi khabar menggembirakan ataukah pilihan terjepit ? biarlah masing – masing pribadi yang menjawabnya.
Ironisnya adalah ada budaya yang terbangun tanpa disadari namun dilakoni hampir setiap keluarga di kepulauan Nias yang memiliki putra atau putri. Untuk keluarga yang memilliki anak laki-laki dewasa, SK PNS adalah tiket utama , baru dianggap layak pemuda bisa melanjutkan hidupnya kejenjang kepernikahan, sedangkan untuk kaum Hawa ( Wanita ) jujuran sudah dapat dibuat lebih tinggi jikalau putrinya jebol menjadi PNS . Sepertinya , telah terbangun konotasi ( maaf kata baru bisa hidup terpandang sebagai manusia jika menjadi PNS atau istilahnya bahasa awamnya jikalau berada di jabatan ).

Peran Kaum Muda Dalam Sejarah Pembangunan Bangsa
Sejarah mencatat nama bung Karno, bung Tomo , bung Hatta , Bung Sjahrir , Tan Malaka , RA.Kartini dan masih banyak lagi nama lainnya yang memiliki peran sangat penting dalam usaha pencapaian kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Perubahan di setiap jaman selalu dipelopori oleh kaum muda. Tahun 1960-an ada nama Soe Hoek Gie dan para tokoh muda lainnya. Tahun 1974 ada nama Hariman Siregar, Arief Budiman . Tahun 1998 banyak tokoh muda bermunculan dari berbagai kelompok, universitas maupun ormas di pentas politik daerah hingga nasional seperti Budiman Sudjatmiko ( Ormas PRD ) sekarang Anggota DPR R.I terpilih , Adian Napitupulu ( mantan aktivist Forum Kota ) Caleg DPR R.I - 2009 namun masih merintis dipentas politik praktis di tingkat Nasional , Anas Urbaningrum ( Mantan Umum PB HMI ) anggota DPR RI , Ir.Turunan Gulo M.Si ( AGRESU ) sekarang menjabat sebagai anggota KPUD Sumut , Elisati Halawa ( AGRESU ) anggota DPRD Kab.Nisel – 2009 , Yurisman Laia ( KB.Unika Medan ) juga anggota DPRD Kab.Nisel / Pemilu 2009 dan masih banyak tokoh-tokoh muda lainnya yang barangkali belum meraih kesempatan untuk tampil dan tidak tersebutkan pada tulisan ini ataukah sedang antri untuk di catatkan pada barisan me-nyejarah berikutnya.
Dalam sudut pandang diatas, kaum muda yang tampil dan menjadi pelopor yang me-nyejarah di setiap jamannya adalah kaum muda yang memiliki konsep, tanggap terhadap jaman. Mereka , bukan kaum muda dari generasi pengikut melainkan generasi pemimpin . Merekalah the next generation ( generasi penerus atau generasi yang hidup ) bukan the lost generation ( generasi yang hilang ).
Sesungguhnya sebagai generasi muda yang me-nyejarah , kaum muda indonesia masih memiliki tanggung jawab politik yang masih belum tuntas dilaksanakan yaitu mewujudkan apa yang menjadi aspirasi rakyat yaitu meluruskan reformasi dan melaksanakan perubahan secara total pada semua tatanan sistem perpolitikan nasional dan menuntut untuk segera dilaksanakan pelurusan sejarah nasional Indonesia.
Di daerah seperti kepulauan Nias yang homogen dan mayoritasnya beragama kristen protestan , Lembaga Agama seyogianya ambil peran, agar kaum muda dapat bergerak secara bergemuruh karena kaum muda juga adalah warga gereja , para pemuda harus dilatih dan diberi pendidikan politik berkualitas agar memiliki wawasan kebangsaan dan berjiwa negarawan sehingga berani ambil peran dan tidak canggung untuk terjun ditengah-tengah masyarakat luas, baik itu di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Para kaum muda inilah pembawa suara kenabian ( syaloom allah ) dalam memperjuangkan demokrasi, keadilan dan kesejahteraan .

Masih Ada Dunia Lain
Dengan tidak bermaksud untuk mematahkan semangat para pelamar CPNS di Tahun 2009 , bahkan sebaliknya bermaksud mengisi harapan baru bagi ribuan para peserta CPNS yang barangkali nantinya tertunda pengabdiannya kepada negeri. Penulis ingin mengupas dan menyampaikan kabar gembira mengenai keberadaan dunia lain yang masih mungkin untuk ditempuh ( dijadikan pilihan ) selain dunia CPNS atau dalam istilah kerennya another world is possible.

Oleh karena perkembangan zaman yang bergerak sangat cepat , semakin maju, mengglobal dan kosmopolit maka sudah dapat diprediksi , para kaum muda yang akan mampu bersaing dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, baik itu di dunia bisnis maupun di lapangan perpolitikan adalah generasi muda yang memiliki 4 C yaitu Concept, Competence, Connection dan Confidence. Agen perubahan sosial politik yang totalitas bergerak melalui jalur perjuangan politik seperti ditampilkan diatas juga akan rapuh atau tenggelam – digilas zaman jikalau tidak memiliki rumusan 4 C diatas. Jika diurai secara singkat, rumusan 4 C tersebut adalah sebagai berikut :
1. Concept ( rumusan bertindak yang jelas, konkrit ) , konsep dalam hal ini berfokus pada tataran intelektualitas yakni kemampuan seseorang merumuskan suatu persoalan , melaksanakan analisa dan mampu memberikan solusinya secara terukur.
2. Competence ( kompetensi ) adalah adalah kemampuan bersaing di berbagai bidang kehidupan , dalam hal ini diperlukan life skills atau keahlian dan technikal skills.
3. Connection ( jaringan ) yakni memiliki kemampuan membangun jejaring ditingkat nasional maupun di tingkat internasional.
4. Confidence ( kepercayaan diri ) yakni kepercayaan diri untuk memimpin perubahan dengan segala kelengkapannya yaitu sebagai inspirator, inisiator, motivator dan organisator.

Dunia Baru
Dunia alternatif selain seperti dunia CPNS diatas adalah dunia baru yakni sebuah dunia yang terbangun oleh kreasi tertinggi umat manusia sebagai manusi yang merdeka. Dunia alternatif tersebut adalah dunia yang terbuka untuk seluruh masyarakat awam baik yang beraktivitas di Kota maupun yang berdomisili di Desa , aktivis Organisasi Masyarakat Sipil (OMS/CSO) ataupun mantan relawan ataukah barangkali pembaca sudah termasuk satu diantaranya ? puji tuhan ,wallahualam . Dunia baru yang ditawarkan tersebut adalah sebuah kehidupan yang nyata ( realistis ), exist namun survive jikalau kita mau tekun, bekerja keras dan berdaya cipta. Dunia dengan harapan baru berisi kaum muda yang energik penuh daya cipta dan kaya akan gagasan-gagasan baru yang mampu membuat sumringah ( tersenyum ) dunia. Tokoh yang lahir dan berasal dari jaman ini mampu membawa harapan baru, cemerlang dan gerak yang cerdas. Salah satu pemimpin dunia terkenal yang berasal dari dunia baru seperti ini adalah OBAMA ( Presiden terkenal dari Amerika Serikat ) . Obama dilahirkan dari dunia kepedulian terhadap lingkungannya, terhadap kondisi kaum miskin kota yang berserak di AS dan kepeduliannya terhadap perubahan dunia. Oleh karenanya, Seorang Obama akan lahir seluas dan seberat persoalan dunia ( harapan dunia ) . Dunia sejati asal lahir para pemimpin dunia adalah dunia pergerakan ( idiologis ), dunia keberpihakan kepada masyarakat banyak, dunia untuk memenangkan kepentingan rakyat banyak .

Gerakan Penelitian (research movement ), Gerakan Keilmuan ( intelectual movement ) dan Gerakan Mencipta ( Creative movement ) adalah pola-pola pergerakan alternatif yang memberikan peluang exist dan survive ( hidup ) agar kaum muda minimalnya mampu mengaktuasasikan dirinya , sekaligus resep mujarab agar para kaum muda dapat keluar dari belenggu pikiran yang kaku, kolot, sempit , feodal dan hanya mampu mengekor .

Dalam realitas keseharian yang kita lihat, dunia alternatif yang paling mudah untuk ditemukan adalah pergerakan sosial yaitu dunia Lsm / Ngo, namun masih banyak yang sifatnya temporer ( sementara ) dan tanpa perencanaan yang stretegis .
Pasca rehabilitasi dan rekonstruksi bencana alam NAD-Nias, akan banyak ditemukan kaum muda yang gamang dan tidak tahu mau kemana. Lsm/Ngo dan Ingo sudah mulai undur diri satu persatu dari kepulauan Nias. Semula kehadiran berbagai lembaga nasional dan internasional ini telah merekrut cukup banyak kaum muda lokal sebagai tenaga kerja walaupun tidak sedikit juga tenaga kerjanya berasal dari luar daerah . Pada umumnya , para tenaga kerja ( relawan , staf ) mereka banyak dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur pada bidang sanitasi, perumahan, jalan raya, jembatan dan lainnya. Terdapat juga Ngo/Ingo yang fokus pada program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat terutama pada bidang pertanian dan perikanan atau pendampingan terhadap nelayan. Pertanyaannya adalah disaat ini lembaga Ngo/ Ingo dan BRR sudah tidak ada lagi di kepulauan Nias kemanakah para kaum muda yang potensial untuk bekerja tersebut ? apakah hal ini terkait dengan fenomena membludaknya pelamaran untuk menjadi CPNS ?

Gerakan Riset
Gerakan yang harus dimulai dan sangat cocok untuk konteks berbagai persoalan yang muncul di tengah – tengah masyarakat di kepulauan Nias adalah gerakan riset. Gerakan riset mensyaratkan kaum muda yang energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka tantangan dan mau ataupun peduli terhadap berbagai persoalan kemasyarakatan dan berbagai potensi lainnya yang layak untuk dilaksanakan penelitian. Kepulauan Nias masih menyimpan banyak potensi luarbiasa diantaranya adalah kebudayaan dan sejarah yang masih misterius.
Sangat banyak persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Nias dan harus segera dicarikan pemecahan persoalannya. Harus dipahami bahwa munculnya riset adalah karena ada persoalan . Persoalan sejarah asal muasal orang Nias (ono niha ) yang belum dapat diangkat secara resmi sebagai sejarah tetap , barisan pulau pulau kecil yang menghampar, telusur goa, batu megalith , potensi bawah tanah dan laut yang exotic dan masih banyak keunikan lainnya yang menarik untuk diteliti lebih mendalam. Imajinasi manusia akan menghasilkan kreasi atau daya cipta - produksi . Kemudian , keinginan berdaya cipta akan merangsang otak manusia menuju sebuah industri ( peluang kehidupan ) demi mewujudkan generasi muda yang mandiri. Hanya ditangan generasi yang mandiri inilah selanjutnya dapat dihasilkan gerbong pergerakan ekonomi – politik yang mampu mendobrak suatu lingkungan yang kaku, tertinggal ataupun anti perubahan. Kepemimpinan selanjutnya ada ditangan mereka ( the next generation ) , mereka akan menjadi pemimpin di berbagai ruang kehidupan yang ada. Keunggulan mereka adalah mereka memahami persoalan, punya konsep , mau berjuang dan bekerja keras . Sekali lagi merekalah kaum muda yang visioner.

Gerakan Advokasi
Gerakan advokasi adalah model pergerakan yang paling banyak muncul di negara dunia ketiga atau negara berkembang. Terlibat dan meniti karier di arena advokasi ini juga adalah bagian dari pengabdian kepada anak negeri, pengabdian terhadap masyarakat luas. Tidak kalah dengan semangat perjuangan kaum muda di Nias menjadi CPNS untuk mengabdi kepada negeri. Terbukti dengan kelahiran tokoh sekelas OBAMA , diarena perjuangan kemasyarkatan seperti ini telah bertabur nama para pahlawan tanpa bintang dan tanda jasa namun banyak nama-nama mereka abadi dan tak pernah sejatinya akan mati. Mereka selalu dijadikan pedoman, namanya disebut-sebut dalam berbagai kisah perjuangan bahkan ditabalkan menjadi nama penghargaan , nobel atau prize ( hadiah ) disepanjang jaman menembus ruang ,batas negara dan waktu . Contohnya adalah Munir dari kontras dan masih banyak tokoh tokoh besar lainnya seperti Rendra WS ( aktivis seni-budaya ) . Gerakan advokasi pada umumnya mengusung nilai – nilai demokratisasi berbicara keadilan, kesetaraan, emansipasi , kemanusiaan dan bergerak melalui pola pemberdayaan - pendampingan untuk pencerahan masyarakat . Gerakan advokasi yang tepat adalah gerakan advokasi yang komprehensif yang mampu memberikan analisa dan solusi yang tepat terhadap berbagai persoalan – persoalan yang dialami oleh masyarakat banyak. Gerakan seperti ini mampu membangun perubahan , terobosan baru di setiap tempat.

Di negara-negara berkembang , gerakan advokasi tumbuh ibarat cendawan dimusim hujan karena di negara berkembang terhampar luas kemiskinan, pengangguran dalam jumlah besar, sekian banyak persoalan Hak Asasi Manusia, Eksploitasi sumber daya alam yang mengabaikan konsep ramah lingkungan hal ini terjadi akibat ulah manusia ( bencana ekologis ). Bencana alam seperti gempa dan tsunami yang terjadi, hampir tidak dapat lagi diprediksi kapan dan dimana dia akan singgah - kembali merenggut korban nyawa manusia .

Sebaliknya, banyak orang atau kelompok juga sering menyalahgunakan kepercayaan masyarakat. Hal ini dilakukan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab dan mereka tidak memiliki pemahaman advokasi dalam arti yang sebenarnya . Para petualang ( orang yang tidak bertanggungjawab ) ini bermaksud ingin mendapatkan keuntungan dengan jalan yang pintas. Tidak jarang hal ini juga berlansung secara sistemik sebagai bagian dari usaha untuk mendelegitimasi citra LSM , citra pergerakan murni ( moral ) ataupun perjuangan kemasyarakatan ( civil society ) oleh karena kepentingan tanda kutip yang terganggu. Disetiap jaman selalu muncul pertanda seperti ini yakni kemunculan gerakan atau pergerakan palsu. Maka muncullah anekdot LSM plat hitam, LSM plat merah dan plat abu – abu. Kepada para kaum muda yang tertarik dan ingin meniti karier dibidang kehidupan seperti ini , tidak lupa juga disampaikan waspadalah selalu dan hendaknya tidak buta warna agar tidak salah menaiki gerbong kendaraan. Fenomena seperti ini sudah biasa dihadapi karena gerakan advokasi sejatinya akan selalu memberdayakan , mencerahkan dan menguatkan masyarakat – rakyat banyak yang pro terhadap perubahan .

20/11/09
Bung GL.

Tidak ada komentar: